Dzikir –dzikir yang dilakukan pada rakaat kedua, baik itu ketika takbiratul ihram, setelah takbiratul ihram, membaca Fatihah, membaca surat, ketika rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, semuanya dilakukan pula dalam rakaat kedua (kecuali takbiratul ihram). Baik itu yang wajibnya maupun yang sunatnya, kecuali dalam beberapa hal.
Pertama, rakaat pertama didalamnya terdapat takbiratul ihram. Takbiratul ihram merupakan salah satu rukun shalat, sedangkan pada rakaat kedua tidak demikian. Dalam rakaat kedua, seseorang tidak boleh melakukan takbir pada permulaannya selain hanya takbir sebelumnya, yaitu takbir untuk mengangkat tubuh dari sujud kedua, dan takbir ini hukumnya sunat.
Kedua, tidak disyariatkan membaca doa iftitah dalam rakaat kedua, lain halnya pada rakaat pertama.
Ketiga, pada rakaat pertama membaca ta’awwudz tidak ada perselisihan. Sedangkan pada rakaat kedua masih ada perbedaan pendapat, tetapi menurut pendapat yang paling shahih memakai ta’awwudz.
Keempat, bacaan Al Quran dalam rakaat kedua lebih pendek daripada bacaan dalam rakaat pertama.
Demikanlah, telah kami sampaikan pembahasan tentang bagaimana atau apa yang harus dilakukan pada rakaat kedua.
Semoga apa yang kami sampaikan, bermanfaat bagi kita semua. Yakinlah bahwa setiap hal yang kita lakukan (kebaikan) pasti akan membawa keberkahan bagi kita. Berjuanglah untuk mendapatkan ridha dari Allah swt, lakukanlah perbuatan baik, banyaklah beramal shalih, jauhilah perbuatan maksiat, jauhilah perbuatan yang tidaka bermanfaat, dan lain sebagainya.