Hari Arafah adalah hari ke-9 dalam bulan Dzulhijjah dan merupakan hari ke-2 dalam ritual ibadah haji. Hari Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari itu Allah membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat. Arafah merupakan nama sebuah gunung, tempat di mana Nabi Muhammad berpidato di depan ummatnya untuk yang terakhir kali. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kemuliaan keistimewaan dan doa hari Arafah.
Keistimewaan Hari Arafah:
- Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama islam dan nikmat.
- Hari Arafah adalah hari ‘ied (perayaan) kaum muslimin.
- Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.
- Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka.
Doa Pada Hari Arafah Arab dan Latin
Saat hari Arafah, kita harus banyak berdoa kepada Allah, meminta ampunan dan meminta ridha kepada-Nya. Adapun doa yang bisa dibaca saat hari Arafah adalah seperti di bawah ini:
خَيْرُالدُّعَاءِدُعَاءُيَوْمَ عَرَفَةَ وَخَيْرُمَاقُلْتُ اَنَاوَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِىْ: لاَاِلٰهَ اِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍقَدِيْرٌ
Khairuddu’aa i du’aa u yauma ‘arafata wakhairu maa qultu anaa wannabiyyuuna min qablii. Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai in qadiirun.
Doa yang terbaik (yang mustajab) adalah di hari Arafah, dan sebaik-baik apa yang aku dan para nabi baca adalah: “Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Penamaan Arafah
Dalam kamus terjemahan, kata arafah berarti “mengetahui”. Namun terdapat beberapa alasan di dalam penamaan Arafah terhadap gunung ini, seperti :
- Karena gunung ini merupakan tempat berkumpulnya para manusia yang ingin saling mengetahui satu sama lain (ta’aruf).
- Karena gunung ini merupakan tempat di mana Adam dan Hawa bertemu setelah di turunkan di Bumi.
Hadis Tentang Kemuliaan Hari Arafah
“Sesungguhnya Allah mengambil janji setia dari punggung Adam di Nikman (maksudnya Arafah). Dan mengeluarkan dari tulang rusuknya semua keturunan yang melanjutkannya. Lalu disebarkan diantara kedua tangannya seperti biji. Kemudian semua ditanya sebelumnya, seraya mengatakan. “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan. “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). atau agar kamu tidak mengatakan. “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.”
Dari Ibnu Umar sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya Allah membanggakan penduduk Arafah kepada malaikat-Nya pada siang Arafah, Seraya berfirman. “Lihatlah kepada hamba-Ku mereka datang dalam kondisi lusuh dan berdebu.”