Witir artinya ganjil, jadi shalat witir artinya shalat yang rakaatnya ganjil. Shalat witir itu paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Shalat witir hukumnya sunat muakkad. Cara mengerjakannya boleh dengan berjamaah, boleh juga dengan munfarid (sendirian). Tetapi bila dikerjakan dengan berjamaah lebih utama.
Waktu mengerjakannya adalah setelah shalat tarawih bila di bulan ramadhan, dan bila bukan bulan ramadhan maka mengerjakannya setelah shalat isya dan sesudah sunah ba’diyyah isya sampai terbitnya faja shadiq.
Agar lebih memahami tentang shalat witir, berikut ini akan dijelaskan tentang niat, tata cara doa shalat witir Arab. Artinya akan disajikan dalam tulisan Arab, Latin dan juga artinya.
Niat shalat witir
Apabila dikerjakan 1 rakaat saja,maka niatnya ialah:
اُصَلِّ سُنَّةَ الْوَتْرِرَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli sunnatal witri rak’atan lillaahi ta’aalaa.
“Saya niat shalat witir 1 rakaat karena Allah Ta’ala.”
Jika 3 rakaat, boleh dikerjakan 2 rakaat dulu dengan niat sebagai berikut:
اُصَلِّ سُنَّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
“Saya niat shalat sunat witir 2 rakaat karena Allah Ta’ala.
Jika dikerjakan 3 rakaat sekali salam, maka niatnya sebagai berikut:
اُصَلِّ سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli sunnatal witri tsalaasan raka’aati lillaahi ta’aalaa.
“Saya niat shalat sunat witir 3 rakaat karena Allah Ta’ala.”
Apabila dikerjakan dengan berjamaah, maka dalam niat hendaklah ditambah dengan “imaaman” atau “makmuuman” sebelum lafadz lillaahi ta’aalaa.
Surat yang dibaca ketika shalat witir boleh apa saja, tetapi untuk 1 rakaat terakhir diutamakan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sekaligus berturut-turut.
Doa shalat sunat witir
Setelah mengerjakan shalat witir disunatkan membaca doa berikut:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَاوَرَبُّ الْمَلاَءِكَةِ وَالرُّوْحِ اَسْهَدُ اَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ اَسْتَغْفِرُاللّٰهَ نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْمُ اٰمِيْنَ
Subhaanal malikil qudduusi (3 kali), subbuhun qudduusun rabbuna warabbul malaa-ikati warruuhi (3 kali).
Asyhadu allaa ilaaha illallaahu astaghfirullaaha nas-aluka ridhaaka wal jannata wa na’uudzubika min sakhathika wannaari (3 kali).
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annaa (3 kali), yaa kariimu, aamin.
“Maha Suci Allah, Dzat yang merajai seluruh alam serta Maha Suci yang sebenar-benarnya. Maha Suci yang sesungguh-sungguhnya Tuhan kami dan Tuhannya semua malaikat serta Jibril.
Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, saya mohon ampun kepada Allah. kita mohon keridhaan-Mu serta surga dan kami mohon perlindungan kepada-Mu daripada kemurkaan-Mu serta siksa neraka.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun, serta gemar sekali mengampuni, maka dari itu ampunilah kami, wahai Dzat yang Maha Mulia. Semoga Engkau kabulkan permohonan kami.