Perkara yang harus dilakukan apabila membaca ayat rahmat dan ayat azab

Orang yang membaca Al Qur’an, baik di dalam shalat maupun di luar shalat disunatkan membaca tasbih, meminta dan memohon perlindungan kepada Allah. hal tersebut disunatkan bagi imam, makmum, dan orang yang shalat sendirian, mengingat bacaan tersebut merupakan doa, kedudukan semuanya sama seperti dalam masalam membaca amin setelah al Fatihah.

Setiap orang yang membaca firman Allah swt:

الَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحَاكِمِيْنَ

Alaisallaahu biahkamil haakimiina. (Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?) Surat At Tiin ayat 8

Sesudahnya ia disunatkan membaca, “Memang benar, dan atas hal tersebut aku termasuk orang-orang yang menyaksikan.”

Bila seseorang membaca firman-Nya:

اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقَادِرٍ عَلٰٓ اَنْ يُّحْيِيَ الْمَوْتٰى

Alaisa dzaalika biqaadirin ‘alaa ayyuhyiyal mauta.

Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Al Qiyamah ayat 40)

Hendaknya sesudah itu mengucapkan, Memang benar, aku menyaksikan hal tersebut.”

Apabila seseorang membaca firman-Nya:

فَبِاَيِّ حَدِيْثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُوْنَ

Fabiayyi hadiitsin ba’dahu yu’minuuna.

Maka kepada perkataan apakah sesudah al Qur’an ini mereka akan beriman? (al Mursalat ayat 50)

Hendaknya ia mengucapkan, “Aku beriman kepada Allah.”

Dan bila seseorang membaca firman-Nya:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَ عْلَى

Sabbihisma rabbikal a’la

Sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi (al A’la ayat 1)

Hendaknya ia mengucapkan, “Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi.”

Semua hal diatas dianjurkan untuk diucapkan, baik di dalam shalat maupun di luar shalat.