Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempitan memiliki arti sebagai berikut:
- terdesak sehingga tidak dapat bergerak lagi; tersudut; terpepet;
- kepicikan; kekurangan (uang, waktu, dsb);
- perihal (yang bersifat, berciri) sempit;
- terlalu sempit;
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 177, “Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Untuk melepaskan diri dari kesempitan, selain berusaha, kita juga harus berdoa kepada Allah, dan membaca shalawat Nabi. Salah satu contoh shalawat ialah seperti yang berikut ini.
Shalawat ini telah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada seorang mufti Syam bernama Hamid Affandi Al Imadi di dalam mimpinya. Rasulullah saw telah bersabda kepadanya: “Jika seseorang telah membaca shalawat ini, maka Allah akan melapangkan kesempitannya.”
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍقَدْضَاقَتْ حِيْلَتِىْ اَدْرِكْنِىْ يَارَسُوْ لَ اللّٰهِ
Allaahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin qad dhaa qat hiilatii adriknii yaa rasuulallaah.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atas penghulu kita Nabi Muhammad saw, sungguh sudah sangat sempit daya upayaku, temukanlah olehku ya Rasulullah.