Jelaskan Keutamaan, tata cara shalat dhuha, niat dan doanya

Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang istimewa. Sholat dhuha mendapatkan memiliki banyak sekali manfaat baik dari segi kesehatan, rohani, dll. Di bawah ini akan dijelaskan tentang keutamaan, tata cara shalat dhuha, niat dan doanya.

Waktu sholat dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat, tapi yang lebih utama adalah seperempat siang. Di Arab, waktu itu ditandai dengan padang pasir terasa panas dan anak unta beranjak. Sebagaimana sabda Rasulullah:

Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Shalat dhuha dikerjakan oleh 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat.

Shalat Dhuha

Keutamaan shalat dhuha

Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh HR. Hakim dan Thabrani, dimana beliau bersabda : “Allah berfirman ‘Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha) niscaya pasti akan aku cukupkan kebutuhan pada akhir harinya”

Hadis yang diriwayatkan oleh H.R. Tirmiji dan Abu Majah, dimana Rasulullah bersabda “bahwa barang siapa shalat dhuha 12 rakaat, Allah akkan membuatkan untuknya istana di surga”

Hadis yang diriwayatkan oleh HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi mengenai shalat dhuha bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Dari Zaid bin Arqam ra. berkata,”Nabi Saw keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha’. Beliau bersabda? Shalat awwabinn (dhuha) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).”

Niat Shalat Dhuha

اُصَلِّ سُنَّةَالضُّحٰى رَكْعَتَينِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

“Saya niat shalat sunah dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala. Allahu akbar”

Doa Setelah Shalat Dhuha

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa uka wal bahaa-a bahaa uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allaahumma inkaana rizqii fissamaa-i fa-anzilhu wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu wa inkaana mu’assiran fayassirhu wa inkaana haraaman fathahhirhu wa inkaana ba’iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wabahaa ika wajamaa lika wa quwwatika wa qudratika atinii maa ataita ‘ibaadakash shaalihiina.

Wahai Tuhanku, sesungguhnyya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah berkat waktu dhuha, keindahan, kecantikan, kekuatan dan kekuasaan-Mu,  limpahkanlah kepsegala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh.”