Hal-hal yang harus dianjurkan imam kepada panglima pasukan Ketika Berperang
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Buraidah r.a. yang menceritakan: Rasulullah saw apabila mengangkat seorang panglima untuk suatu pasukan atau sariyah (pasukan khusus), beliau berpesan kepadanya secara khusus untuk bertakwa kepada Allah swt, dan berpesan kebaikan kepada orang-orang muslim yang bersamanya.
Lalu beliau bersabda, “Berperanglah kalian dengan nama Allah di jalan Allah. perangilah orang yang kafir kepada Allah. berperanglah kalian, tetapi jangan berlaku korupsi, jangan pula khianat. Janganlah kalian mencincang (musuh), jangan pula membunuh anak-anak. Apabila engkau menjumpai musuhmu dari kaum musyrik, serulah mereka kepada tiga perkara……” hingga akhir hadis.
Merahasiakan atau Menyembunyikan Maksud Peperangan
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Ka’b ibnu Malik r.a. yang menceritakan: Tidak sekali-kali Rasulullah saw melakukan suatu perjalanan (perang) melainkan beliau menutupinya dengan hal yang lain.
Doa bagi orang yang berperang atau bekerja membantu peperangan, dan menyebutkan hal-hal yang membangkitkan semangat dan daya juang mereka
Allah swt berfirman dalam surat Al Anfal ayat 65, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang.”
Surat An Nisa ayat 84, “Kobarkanlah semangat para mukmin.”
Diriwayatkan di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim melalui Anas r.a. yang menceritakan: Rasulullah saw keluar menuju Khandaq, tiba-tiba beliau melihat kaum Muhajirin dan Anshar sedang menggali parit di pagi hari yang dingin. Ketika beliau melihat kelelahan dan rasa lapar yang dialami mereka, beliau berdoa:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْاٰ خِرَةِ فَاغْفِرْ لِلْاَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَةِ
Allaahumma innal ‘aisya ‘aisyul aakhirati faghfir lil anshaari wal muhaajirati.
“Ya Allah, sesungguhnya kehidupan (yang sejati itu) adalah kehidupan akhirat, ampunilah kaum Anshar dan kaum Muhajirin.”