Selamat berjumpa kembali, pada kali ini admin akan memberikan uraian mengenai bacaan niat hikmah dan tata cara shalat sunnah mutlak. Semoga bermanfaat banyak untuk kita semua.
Shalat mutlak merupakan salah satu dari sekian banyak shalat sunnah yang dapat dikerjakan setiap umat muslim, shalat sunnah ini dapat kita kerjakan tanpa harus ada sebab tertentu. Semisalnya seperti shalat hajat, shalat sunnah hajat ini secara umum dikerjakan oleh orang-orang ketika memiliki sebuah hajat atau mungkin permintaan yang sedang mereka inginkan.
Sedangkan untuk shalat sunnah mutlak ini, kita dapat mengerjakannya tanpa harus kita memiliki sebuah hajat atau sebab tertentu. Adapun untuk waktu shalat hajat sendiri dapat kita kerjakan kapan saja, selama waktu untuk mengerjakan shalat sunnah ini bukan termasuk waktu yang memang diharamkan untuk mengerjakan shalat. Sehingga anda dapat mengerjakan shalat sunnah ini sesuai dengan waktu yang anda miliki.
Pengertian shalat sunah mutlak ialah shalat yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu yang dilarang untuk melakukan shalat. Jumlah rakaat shalat mutlak tidak terbatas.
Shalat mutlak ini adalah shalat sunah yang tidak ada sebab, bukan karena masuk ke masjid, bukan shalat rawatib ataupun yang lainnya. Shalat ini semata-mata shalat sunah mutlak, kapan dan dimana saja dapat dikerjakan, asal jangan di waktu haram.
Bacaan Niat Shalat Mutlak
اُصَلِّ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ للّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatan rak’ataini lillaahi ta’aalaa, Allaahu akbar.
Saya niat shalat sunah dua rakaat karena Allah ta’ala. Allahu akbar”
Demikianlah penjelasan mengenai tatacara shalat mutlak, semoga uraian singkat di atas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Keutamaan dan Hikmah Shalat Sunnah Mutlak
Dari Rabi’ah bin Ka’b al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan. Aku pernah tidur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku layani beliau dengan menyiapkan air wudhu beliau dan kebutuhan beliau. Setelah usai, beliau bersabda: “Mintalah sesuatu.” Aku menjawab: ‘Aku ingin bisa bersama anda di surga.’ Beliau bersabda. “Yang selain itu?” ‘Hanya itu.’ Kataku. Kemudian beliau bersabda “Jika demikian, bantulah aku untuk mewujudkan harapanmu dengan memperbanyak sujud.” (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan figur yang pandai berterima kasih kepada orang lain. Sehingga ketika ada orang yang melayani beliau, beliau tidak ingin itu menjadi utang budi bagi beliau. Sebagai wujud rasa terima kasih, beliau menawarkan kepada Rabi’ah yang telah membantunya, agar meminta sesuatu sebagai upahnya. Namun sang sahabat menginginkan agar upahnya berupa surga, bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Untuk mewujudkan itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta agar Rabi’ah memperbanyak sujud, dalam arti memperbanyak shalat sunah. Karena seseorang bisa melakukan sujud sebanyak-banyaknya dengan rajin shalat sunah mutlak.
Dalam hadis yang lain, dari Ma’dan bin Abi Thalhah al-Ya’mari mengatakan. Saya pernah bertemu Tsauban, budak yang dibebaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun bertanya kepadanya, ‘Tolong ceritakan kepadaku, amalan apa yang bisa menjadi sebab Allah memasukkanku ke dalam surga?’ Dalam riwayat yang lain. ‘Sampaikan kepadaku amalan yang paling dicintai Allah?’ Tsauban pun terdiam.
Kemudian aku mengulangi pertanyaanku tiga kali. Setelah itu beliau menjawab, ‘Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau menjawab: “Perbanyaklah bersujud. Karena tidaklah kamu bersujud sekali, kecuali Allah akan mengangkat satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahan darimu.” (HR. Muslim).
Hikmah atau keutamaan shalat mutlak lainnya ialah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib, dihapuskannya dosa, akan dekatnya dengan rosul, sholat adalah sebaik2nya amalan, menggapai wali allah yang terdepan