Shalat witir adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil. Shalat ini dilakukan setelah salat lainnya, seperti tahajud dan tarawih. Salat ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk “mengganjili” salat-salat yang genap, karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir salat malam. Berikut ini akan dijelaskan tentang bacaan niat doa shalat witir.
Keutamaan Shalat Witir
Witir memiliki banyak sekali keutamaan, berdasarkan hadits Kharijah bin Hudzafah Al-Adwi. Ia menceritakan Rasulullah pernah keluar menemui kami. Dia bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu shalat, yang salat itu lebih baik untuk dirimu daripada unta yang merah, yakni salat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”
Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan sekaligus di sunnahkannya salat witir adalah hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan. ”Rasulullah pernah berwitir, kemudian bersabda: “Wahai ahli Qur’an lakukanlah shalat witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”
Jumlah rakaat shalat witir
Dari ‘Abdullah bin Abi Qais radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata. “Saya berkata kepada ‘Aisyah, ‘Berapa (rakaat) kebiasaan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam hal mengerjakan shalat Witir? Beliau menjawab. ‘Adalah beliau mengerjakan shalat Witir sebanyak empat dan tiga (rakaat), sebanyak enam dan tiga (rakaat), sebanyak delapan dan tiga (rakaat), serta sebanyak sepuluh dan tiga (rakaat). Beliau tidaklah pernah mengerjakan shalat Witir sebanyak kurang dari tujuh (rakaat) dan tidak (pula) lebih dari tiga belas (rakaat).’.”
Dari Abu Ayyub Al-Anshâry radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabd. Shalat Witir adalah haq atas setiap muslim, maka barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak lima (rakaat), hendaknya ia kerjakan. Barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak tiga (rakaat), hendaknya ia kerjakan,. Dan barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak satu (rakaat), hendaknya ia kerjakan.”
Bacaan Niat shalat witir dua rakaat
اُصَلِّ سُنَّتَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar
“Saya niat shalat sunah witir dua rakaat karena Allah ta’ala. Allahu akbar”
Niat shalat witir 1 rakaat
اُصَلِّ سُنَّتَ الْوِتْرِرَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatal witri rak’atal lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar
“Saya niat shalat sunah witir satu rakaat karena Allah ta’ala. Allahu akbar.”
Doa shalat witir Arab
اَللهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ، اَللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Doa shalat witir latin dan artinya
Allaahumma inna nas-aluka iimaanan daa-iman, wanas-aluka qalban khaasi’an, wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan, wanas-alukan ‘amalan shaalihan, wanas-aluka diinan qayyiman.
Wanas-aluka khairan katsiiran, wanas-alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas-aluka tamaamal ‘aafiyata, wanas-alukasy syukra ‘alal aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naasi.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaa manaa waqiyaa manaa watakhusy syu’anaa. Watadahrru ‘anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa Allaahu, Ya Allaahu, Ya Allaahu yaa arhamar raahimiina.
Washallallaahu ‘ala khairi khalqihi Muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’. Kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh. Dan kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat. Serta kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Ya Allah, Tuhan kami, terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”