Definisi ‘Arsy
‘Arsy adalah makhluk tertinggi, berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat.
Pengertian ‘Arsy ini yang diyakini oleh para ulama adalah berdasarkan Al Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad, sesuai surat Thaha ayat 5:
“Yaitu Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arsy.”
Di dalam Al-Quran, kata ‘Arsy itu disebut sebanyak 33 kali. Kata ‘Arsy mempunyai banyak makna, tetapi pada umumnya yang dimaksudkan adalah singgasana atau tahta Tuhan. Kemudian arti dari kata tersebut dipakai oleh bangsa Arab untuk menunjukkan beberapa makna, yaitu:
- Singgasana raja,
- Atap rumah, tercantum dalam hadis.
- Tiang dari sesuatu
- Kerajaan
- Bagian dari punggung kaki
Seorang ulama yang bernama Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘Arsy merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada Al Qur’an surat Yunus ayat 3:
“kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan…”
Menurut manhaj salaf, ‘Arsy adalah makhluk terbesar di antara para makhluk Allah yang lainnya seperti Kursy, memiliki beberapa tiang yang menjadikan ‘Arsy sebagai atap alam semesta. Wujud ini dicatat dalam beberapa hadits-hadits yang shahih. Saking besarnya ada malaikat yang memiliki sayap banyak, diperintahkan oleh Allah untuk terbang ke mana saja yang dikehendaki dan malaikat tersebut merasa tidak beranjak dari tempat semula ia terbang.
Malaikat itu diberikan 70.000 sayap. Allah berfirman kepada malaikat tersebut, “Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat.” Kemudian, Allah memerintahkan malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendakinya. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy. Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah itu.
‘Arsy yaitu singgasana atau tahta yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta. ‘Arsy juga merupakan atap seluruh makhluk. Penjelasan mengenai ‘Arsy memiliki tiang-tiang, adalah kisah ketika Musa hendak melihat wujud Allah, dan pada hari kiamat akan tampak kembali tiang-tiang ‘Arsy.
Berdasarkan penjelasan hadis bahwa makhluk yang bernama ‘Arsy teramat besar dibandingkan dengan Kursy, seperti sebuah cincin yang dilemparkan ke Gurun Sahara yang sangat luas.
Dijelaskan pula bahwa ‘Arsy dikelilingi oleh empat sungai, yaitu: sungai berisi cahaya; sungai berisi salju putih; sungai berisi air; dan sungai yang berisi api. Kemudian ada penjelasan lain bahwa sungai-sungai surga adalah berasal dari sungai yang ada di ‘Arsy.
Menurut syariat, ‘Arsy terletak di atas surga Firdaus yang berada di langit ke-7. Kemudian ada penjelasan lain bahwa ‘Arsy terletak di atas air.
Jadi ‘Arsy Allah yang berada di atas air, sedangkan Kursy berada di atas langit ke tujuh, dan di atas Kursy itu ada air, dan di atas air ada ‘Arsy. Maka jarak antara langit dengan langit, langit ke tujuh dengan Kursy, Kursy dengan air, dan air dengan ‘Arsy-Nya adalah 500 tahun perjalanan. Pendapat lain berkata bahwa letak ‘Arsy sangat dekat dengan Sidratul Muntaha, sebuah pohon bidara yang terletak di bawah ‘Arsy, pendapat lain mengatakan ‘Arsy terletak dikanan pohon bidara tersebut.[29] Posisi ‘Arsy dekat dengan Baitul Makmur (Ka’bah penduduk langit) yang sejajar dengan Ka’bah di atas bumi.
Malaikat Pemikul ‘Arsy
Para malaikat pemikul ‘Arsy terkenal dengan nama Hamalat al-‘Ars berjumlah empat malaikat, setelah kiamat akan bertambah menjadi delapan malaikat yaitu; Israfil, Mikail, Jibril, Izrail dan Hamalat al-‘Arsy. Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan para malaikat ini, dalam surah Al Haqqah 69 ayat 17:
“..dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (Al Haqqah, 69:17)
Berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dari seorang sahabat Jabir bin Abdillah, wujud para malaikat pemikul singgasana Allah sangatlah besar dan jarak antara pundak malaikat tersebut dengan telinganya sejauh perjalanan burung terbang selama 700 tahun.
Dikatakan pula dalam hadits, bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki sayap lebih besar dan banyak dibandingkan dengan Jibril dan Israfil. Dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki sayap sejumlah 2400 sayap di mana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil, sedangkan Israfil mempunyai 1200 sayap, di mana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril.
Sedangkan Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar bin ‘Arabi Al Jawi al Bantani, seorang wali besar dari tanah Jawa, mengatakan bahwa, “Mereka adalah tingkatan tertinggi para malaikat dan malaikat yang pertama kali diciptakan, dan mereka berada di dunia sebanyak 4 malaikat, pada saat kiamat akan berjumlah 8 malaikat dengan bentuk kambing hutan. Jarak antara telapak kakinya sampai lututnya sejauh perjalanan 70 tahun burung yang terbang paling cepat. Adapun sifat dari ‘Arsy, dikatakan bahwa bahwa ‘Arsy adalah permata berwarna hijau dan ‘Arsy adalah makhluk yang paling besar dalam penciptaan, dan setiap harinya ‘Arsy dihiasi dengan 1000 warna daripada cahaya, tidak ada satu makhluk pun dari makhluk Allah Ta’ala yang sanggup memandangnya. Segala sesuatu seluruhnya di dalam ‘Arsy seperti lingkaran di tanah lapang. Dikatakan sesungguhnya ‘Arsy merupakan kiblat para penduduk langit, sebagaimana Ka’bah sebagai kiblat penduduk bumi…”
di bawah ini adalah doa Pendukung/pemikul ‘Arsy untuk memohonkan ampunan pada Tuhan untuk orang Mu’min
رَبَّنَاوَسِعْتَ كُلَّ شّىْءٍرَحْمَةً وَعِلْمً فَاغْفِرْلِلَّذِيْنَ تَابُوْاوَاتَّبَعُوْاسَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ. رَبَّنَاوَاَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنِ الَّتِىْ وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاءِهِمْ وَاَزْوٰجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُالْحَكِيْمُ. وَقِهِمُ السَّيِّأَتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّأَتِ يَوْمَءِذٍفَقَدْرَحْمِتَهٗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُالْعَظِيْمُ
Rabbanaa wasi’ta kulla syai in rahmatan wa’ilman faghfir lilladziina taabuu wattaba’uu sabiilaka waqihim ‘adzaabal jahiimi. Rabbanaa wa adkhil hum jannaati ‘adnillatii wa’ad tahum waman shalaha min aabaa ihim wa azwaajihim wa dzurriyyaatihim innaka antal ‘aziizul hakiimu. Waqihimus sayyiaati waman taqis sayyiaati yaumaidzin faqad rahmitahuu wadzaalika huwal fauzul ‘adhiimu.
Wahai Tuhan kami, segala sesuatu itu termuat dalam rahmat-Mu dan ilmu-Mu, maka ampunilah segala mereka yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, dan peliharalah mereka dari adzab mereka. Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga-surga ‘Adn yang Engkau telah janjikan dan masukkan pula orang-orang yang shaleh dari orang-orang tua mereka, istri-istri mereka dan anak keturunan mereka. Bahwasanya Engkaulah Tuhan Yang Maha Keras tuntunan-Nya lagi Maha Hakim. Dan peliharalah oleh-Mu akan mereka dari segala rupa kejahatan. Dan barangsiapa Engkau memeliharanya dari segala rupa kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya Engkau telah merahmatinya, dan itulah kemenangan yang besar.