Salat istikharah sangat dianjurkan dilakukan saat seorang muslim mendapatkan keraguan pada pilihan yang sulit. Pilihan meliputi beragam hal, seperti pekerjaan, jodoh, pilihan kuliah, dan lain-lain.
Seperti ditulis dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, keistimewaan salat istikharah adalah jalan pintas umat muslim untuk mendapat pertolongan Allah SWT atas ketentuan pilihan yang belum diketahui baik buruknya.
Agar tak ada keraguan dan segera mendapat petunjuk, simak tata cara shalat istikharah menurut sunnah, lengkap dengan niat, bacaan, dan doanya.
“Jika di antara kalian hendak melakukan perkara atau urusan, maka rukuklah (salatlah) dua rakaat: kemudian berdoa…” (HR al-Bukhari).
Pentingnya salat Istikharah juga tertuang dalan Al-Quran, sebagai berikut:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menyatakan salat Istikharah dianjurkan (sunnah) pada semua perkara yang memiliki alternatif.
Panduan Salat Istikharah
Pada dasarnya praktik salat istikharah sama dengan salat sunnah pada umumnya, yakni salat dengan jumlah dua rakaat. Baiknya, seseorang bersikap senetral mungkin pada pilihan yang ada.
Waktu Salat IstikharahMuhammad SAW bersabda, waktu yang tepat menjalankan salat sunah Istikharah, sama seperti salat Tahajud yakni di malam hari dengan waktu yang lebih utama pada pukul 22 malam, hingga 1 dini hari.
Sepertiga kedua atau waktu lebih utama ini, merupakan waktu yang paling mustajab melakukan Istikharah.
Namun, sebetulnya jika merujuk pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Muhammad SAW menyatakan salat Istikharah bisa dilakukan kapan pun selain waktu-waktu dilarang salat.
Sementara, waktu yang dilarang salat istikharah adalah usai subuh hingga matahari muncul, dan usai waktu ashar hingga matahari tenggelam. Lihat juga:13 Rukun Salat yang Wajib Dipenuhi saat Salat
Tata Cara Salat Istikharah
1. Salat Istikharah diawali dengan berwudu sebagaimana syarat sahnya salat. Setelah itu, lanjut dengan menghadap kiblat dan membaca niat salat yang akan dikerjakan.
Niat salat sunah Istikharah: “Ushallii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillaahi ta’alaa. Allaahu akbar.” Artinya: “Aku niat salat sunah istikhrah dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
2. Takbiratul ihram, atau mengangkat kedua tangan sambal mengucap takbir “Allahu akbar”.
3. Sikap bersedekap atau menumpangkan kedua tangan di atas dada sambil membaca doa Iftitah dan lanjut surah Alfatihah.
“Allahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal-musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal-muslimmiin.”
Artinya: “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi-nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku-hadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.”
“Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
5. Membaca surah pendek, dianjurkan untuk membaca surah Al-Kafirun.
6. Rukuk dan tuma’ninah.
7. I’tidal dan tuma’ninah.
8. Sujud dan tuma’ninah.
9. Duduk di antara dua sujud dan tuma’ninah.
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
11. Kembali berdiri dan lanjut ke rakaat kedua.
12. Setelah membaca surah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surah Al-Ikhlas.
13. Lanjutkan rangkaian salat lainnya hingga sujud kedua.
14. Duduk tahiyat akhir.
15. Salam.
Doa Istikharah
Setelah rakaat akhir, amalan berikutnya adalah membaca doa Istikharah bersamaan dengan menyebut hal yang dimaksud sebagai persoalan dan membutuhkan petunjuk dari Allah.
“Allaahumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlika-‘azhiim fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul-ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzalamra Khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa’aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadza syarrul lii fii diibii wa ma’aasyii wa’aaqibati amrii fashrifhu’annii fashrifnii’anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih.”
Artinya:
“Ya Allah hamba memohon agar engkau memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah, dan hamba memohon pada Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan mu dan hamba memohon dengan kemurahan Allah yang maha agung. Karena sesungguhnya Allah yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Allah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi.”
“Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya.”
“Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bagi hamba, bagi agama hamba dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah hal ini dari pada hamba, dan jauhkanlah hamba daripadanya, dan berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”
Jawaban Salat Istikharah
Tidak ada jaminan jawaban instan ketika berdoa menentukan pilihan dalam salat Istikharah.
Hal yang dianjurkan setelah seseorang melaksanakan salat Istikharah adalah melanjutkan apa yang biasa ia lakukan dan terus mencari sebab-akibat pada hal-hal yang ia pilih dalam Istikharah.
Jika ternyata pilihan baik, maka Allah SWT akan memudahkan jalannya. Sebaliknya, jika pilihan buruk, maka Allah SWT akan mengunci jalan untuk mencapainya.
Jika keraguan dan kebimbangan kembali muncul, kembalilah lakukan tata salat istikharah dengan benar dan hingga timbul perasaan mantap pada sebuah pilihan agar segera dibukakan jalan oleh Allah SWT.