Saat manusia dilanda kekeringan, yang diakibatkan oleh kemarau yang panjang, maka sunnah untuk melakukan shalat istisqa. Setelah melakukan shalat istisqa, perbanyaklah bacaan doa dan istighfar shalat isisqa.
Dalam berdoa ketika salat istisqa, disunahkan menggabungkan antara suara keras dan suara perlahan, serta mengangkat kedua tangan agak tinggi. Imam Syafii mengatakan, hendaknya termasuk ke dalam doa mereka adalah kalimat berikut:
اَللّٰهُمَّ اَمَرْتَنَابِدُعَاءِكَ, وَوَعَدْتَنَااِجَابَتَكَ, وَقَدْدَعَوْنَاكَ كَمَااَمَرْتَنَا, فَاَجِبْنَاكَمَاوَعَدْتَنَا, اَللّٰهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَابِمَغْفِرَةِ مَاقَارَفْنَا, وَاِجَابَتِكَ فِى سُقْيَانَاوَسَعَةِ رِزْقِنَا
Allaahumma amartanaa bidu’aa-ika, wawa’ad tanaa ijaabataka, waqad da’aunaaka kamaa amartanaa, fa-ajibnaa kamaa wa’adtanaa. Allaahummam nun ‘alainaa bimaghfirati maa qaarafnaa, wa-ijaabatika fii suqyaanaa wasa’ati rizqinaa.
Ya Allah, Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu, dan Engkau telah menjanjikan kepada kami akan memperkenankannya. Sedangkan kami sekarang telah berdoa kepada-Mu seperti yang telah Engkau perintahkan, maka kabulkanlah permintaan kami seperti yang telah Engkau janjikan. Ya Allah, limpahkanlah kepada kami ampunan-Mu selama kabi berdosa, dan kabulkanlah oleh-Mu permohonan hujan kami dan permohonan keluasan rezeki bagi kami.
Hendaknya mengucapkan pula doa untuk kaum mikmin laki-laki dan perempuan, membaca salawat untuk Nabi saw dan membaca satu atau dua ayat. Imam hendaknya mengucapkan:
اَسْتَغْفِرُاللّٰهَ لِى وَلَكُمْ
Astaghfirullaahalii walakum. (Aku memohon ampun kepada Allah buat aku dan kalian.)
Imam dianjurkan mengucapkan doa untuk orang yang tertimpa malapetaka, yaitu:
اَللّٰهُمَّ اٰتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَاعَذَبَ النَّارِ
Allaahumma aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaa bannaari.
Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Bacaan Istighfar Shalat Istisqa
Imam syafii mengatakan di dalam kitab Al Umm bahwa imam melakukan dua khotbah dalam salat istisqa sebagaimana khotbah dalam salat hari raya. Yaitu dengan bertakbir kepada Allah swt pada keduanya memuji-Nya, dan membaca salawat buat Nabi saw serta memperbanyak istighfar. Sehingga istighfar merupakan yang paling banyak ia baca. Hendaknya imam memperbanyak bacaan firman-Nya:
اِسْتَغْفِرُوْارَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا, يُرْسِلِ السَّمٓاءَعَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا
Istaghfiruu rabbakum innahuu kaana ghaffaran, yursilis samaa-a ‘alaikum midraaran.
Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. (Nuh ayat 10-11).
Kemudian hendaknya imam meriwayatkan atsar Umar r.a. yang mengatakan bahwa ia pernah beristisqa, doa yang paling banyak dibacanya adalah istighfar.
Imam Syafii mengatakan bahwa hendaknya doa yang paling banyak diucapkan imam adalah istighfar. Doa dimulai dengan istighfar, diucapkannya pula diantara pembicaraan, lalu mengakhiri doa dengan istighfar. Dengan demikian, istighfar merupakan bacaan yang paling sering ia ucapkan hingga ia berhenti dari khotbah. Selain itu hendaknya ia menganjurkan kepada orang-orang agar bertobat, taat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.