Bacaan Doa Untuk Naik Kendaraan darat, laut, udara (Arab, Latin dan Artinya)

Saat ini ketika kita akan bepergian ke tempat yang jauh, sudah tentu banyak sekali alternatif kendaraan yang bisa digunakan. Bisa lewat jalur darat, laut maupun udara. Berbeda dengan dahulu kala, yaitu zaman Rasulullah saw yang bepergian menggunakan unta atau hewan lainnya.

Apabila kita naik kendaraan, disunahkan untuk berdoa terlebih dahulu. Allah swt berfirman dalam surat Az Zukhruf ayat 12-14:

“dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.dan Sesungguhnya Kami akan kembali kepada Tuhan kami”.

Naik Kendaraan

Diriwayatkan di dalam kitab Imam Abu Daud, Imam Turmudzi dan Imam Nasai dengan sanad yang sahih melalui Ali ibnu Rabi’ah yang menceritakan, “Aku menyaksikan Ali ibnu Abu Thalib r.a. disodori unta kendaraan untuk ia tunggangi. Ketika ia meletakkan kakinya pada pelana kendaraannya, ia mengucapkan:

بِاسْمِ اللّٰهِ

Bismillaahi (Dengan nama Allah.)

Ketika ia duduk di atas punggungnya, ia mengucapkan:

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ

Alhamdulillaah (Segala puji bagi Allah.)

Lalu ia mengucapkan doa berikut:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَلَنَاهٰذَاوَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّااِلٰى رَبِّنَالَمُنْقَلِبُوْنَ

Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadza wamaa kunnaa lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna.

“Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelum itu kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami.”

Kemudian ia mengucapkan pula:

اَلْحَمْدُلِلّٰه

Alhamdulillaah Sebanyak 3 kali. Dan membaca

اَللّٰهُ اَكْبَرُ

Allaahu akbar, Sebanyak 3 kali.

Setelah itu ia mengucapkan:

سُبْحَانَكَ اِنِّى ظَلَمْتُ نَفِسِى فَاغْفِرْلِى اِنَّهُ لاَيَغْفِرُالذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ

Subhaanaka innii dhalamtu nafsii faghfirlii innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

“Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya terhadap diriku sendiri. Ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”

Kemudian ia tertawa. Maka ditanyakan kepadanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah yang membuatmu tertawa?”

Ali karamallaahu wajhah menjawab, “Aku pernah melihat Nabi saw tertawa, lalu aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau tertawa?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Rabbmu merasa takjub kepada hamba-Nya, disaat dia mengatakan Ampunilah aku atas dosa-dosaku.’ Sedangkan dia mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang mengampuni dosa-dosa selain-Ku.”

Demikian lafaz yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.