Shalat rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Cara mengerjakannya sama saja dengan shalat fardhu, yang membedakan hanyalah niatnya. Shalat yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba’diyah.
Shalat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Menurut keterangan para ulama, shalat sunah rawatib muakkad amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Sedangkan shalat sunah rawatib ghairu muakkad kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan salat sunat muakkad. Jumlah keseluruhan shalat rawatib itu ada 22 rakaat, yaitu :
Diantara shalat-shalat tersebut ada yang dinamakan sunnah muakkad artinya sunnah yang sangat kuat atau dianjurkan, yaitu :
اُصَلِّ سُنَّتَ الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatad dhuhri rak’ataini qabliyyatan lillaahi ta’aalaa, Allaaahu Akbar )Saya niat shalat sunah sebelum dhuhur 2 rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar(
اُصَلِّ سُنَّتَ الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatad dhuhri rak’ataini ba’diyyatan lillaahi ta’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah setelah dhuhur 2 rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar)
اُصَلِّ سُنَّتَ الْعَصْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatal ‘asri rak’ataini qabliyyatan lillaahi ata’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah sebelum ashar 2 rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar)
اُصَلِّ سُنَّتَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyyatan lillaahi ta’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah sesudah maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar)
اُصَلِّ سُنَّتَ الْعِشَاءِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَر
Ushalli sunnatal ‘isyaa-i rak’ataini qabiyyatan aaliallaahi ta’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah sebelum isya dua rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar)
اُصَلِّ سُنَّتَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatal ‘isyaa-i rak’ataini ba’diyyatan lillaahi ‘ta’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah sesudah isya 2 rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar)
اُصَلِّ سُنَّتَ الْصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اكْبَرْ
Ushalli sunnatas shubhi rak’ataini qabliyyatan lillaahi ta’aalaa, Allaahu akbar. (Saya niat shalat sunah sebelum shubuh 2 rakaat karena Allah ta’ala. Allah Maha Besar”
Keutamaan shalat sebelum shubuh dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw :“Dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi saw telah bersabda ‘dua rakaat fajar (shalat sunah yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya’.” (HR. Muslim)
Sedangkan keutamaan shalat sunah sebelum dan sesudah shalat dhuhur dijelaskan dalam sabda nabi : “dari Ibnu Umar ra berkata,’pernah saya shalat bersama Rasulullah saw 2 rakaat sebelum dhuhur dan 2 rakaat setelah dhuhur, 2 rakaat sesudah jumat dan 2 rakaat sesudah isya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Shalat-shalat tersebut yang dikerjakan sebelum shalat fardhu dinamakan “qabliyah”, dan yang dikerjakan setelah shalat fardhu dinamakan “ba’diyah”.