Apabila seseorang melakukan sujud tilawah, ia disunahkan mengucapkan dzikir seperti dalam sujud biasa. Disamping itu disunatkan membaca doa berikut ini:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهَالِى عِنْدِكَذُخْرًاوَاَعْظِمْ لِى بِهَااَجْرًا, وَضَعْ عَنِّى بِهَاوِزْرًا, وَتَقَبَّلْهَامِنِّى كَمَاتَقَبَّلْتَهَامِنْ دَاوٗدَعَلَيْهِ السَّلاَمُ
Allaahummaj ‘alhaalii ‘indika dzukhran wa a’dhim lii bihaa ajran, wadha’ ‘annii bihaa wizran, wataqabbalhaa minnii kamaa taqabbaltahaa min daawuu da ‘alaihis salaamu.
“Ya Allah, jadikanlah sujud ini bagiku sebagai simpanan di sisi-Mu, besarkanlah pahala sujud ini bagiku, hapuskanlah dosa-dosa (ku), dan terimalah dariku sebagaimana Engkau telah menerimanya dari Daud a.s.”
Disunahkan pula membaca doa berikut:
سُبْحَانَ رَبِّنَااِنْ كَانَ وَعْدُرَبِّنَالَمَفْعُوْلً
Subhaana rabbinaa inkaana wa’du rabbinaa lamaf’uulan.
“Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami senar-benar dilaksanakan.”
Diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Daud, Turmudzi dan Nasai melalui Siti Aisyah r.a yang menceritakan:
Rasulullah saw mengucapkan doa berikut dalam sujud Al Qur’an:
سَجَدَوَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
Sajada wajhi lilladzii khalaqahu wasyaqqa sam’ahu wabasharahu bihaulihi waquwwatihi.
“Telah sujud wajahku kepada Tuhan Yang Menciptakannya, yang membuka pendengaran dan penglihatannya berkat upaya dan kekuatan-Nya.”
Imam turmudzi mengatakan hadis ini berpredikat shahih, sedangkan menurut Imam Hakim ditambahkan seperti ini:
فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
Fatabarakallaahu ahsanul khaaliqiina.
“Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”
Demikianlah, telah kami paparkan tentang bacaan atau dzikir yang dibaca ketika melakukan sujud tilawah.