Musibah seringkali menimpa umat manusia, ketika musibah itu menimpa orang shalih maka itu merupakan cobaan dari Allah, sedangkan bila musibah menimpa orang durhaka maka itu merupakan azab dari Allah.
Saat seseorang tertimpa musibah, hendaklah dia bersabar dan tawakal, menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya. Agar seseorang tidak tertimpa musibah, maka hendaklah dia sering berdoa kepada Allah.
Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa ada seorang lelaki datang kepada sahabat Abu Darda lalu berkata, “Wahai Abu Darda, rumahmu terbakar.” Abu Darda menjawab, “Rumahku tidak terbakar, Allah Yang Maha Tinggi tidak akan berbuat sedemikian, karena aku telah membaca beberapa kalimat yang kudengar dari Rasulullah saw. Barang siapa yang membacanya pada waktu pagi, maka tidak akan tertimpa musibah hingga waktu sore, dan barang siapa yang membacanya pada waktu sore, maka tidak akan tertimpa musibah hingga waktu pagi.”
Doa itu adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ رَبِّ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاَنْتَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَاشَٓاءَاللّٰهُ كَانَ وَمَالَمْ يَشَأْلَمْ يَكُنْ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللّٰهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍقَدِيْرٌ وَاَنَّ اللّٰهَ قَدْاَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍعِلْمًا. اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّنَفْسِى وَمِنْ شَرِّكُلِّ دٓابَّةٍ اَنْتَ اٰخِذٌبِنَاصِيَتِهَااِنَّ رَبِّى عَلٰى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta ‘alaika tawakkaltu wa anta rabbul ‘arsyil ‘adhiimi maa syaa Allaahu kaana wamaa lam yasya’ lam yakun walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adhiimi a’lamu annallaaha ‘alaa kulla syai-in qadiirun wa annallaaha qad ahaatha bikulli syai-in ‘ilman. Allaahumma innii a’uudzubika min syarri nafsii wamin syarri kulli daabbatin anta aakhidzun binaashiyatihaa inna rabbi ‘alaa shiraathin mustaqiimin.
Wahai Tuhanku, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau. Kepada-Mu aku bertawakal. Dan Engkau adalah Tuhan penguasa Arsy yang agung. Sesuatu yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi dan sesuatu yang tidak dikehendaki Allah niscaya tidak akan terjadi, tiada daya upaya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Aku mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu dengan cermat. Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan binatang yang melata, dimana Engkau mampu memegang kepalanya yang bagian muka (menguasainya). Sesungguhnya Tuhanku berada di atas jalan yang lurus.
Diriwayatkan pula bahwa sesungguhnya seorang lelaki yang melaporkan kepada Abu Darda datang berkali-kali kepadanya seraya berkata, “Pergilah ke rumahmu, sungguh telah terbakar.” Namun Abu Darda masih tetap dengan kepercayaannya bahwa rumahnya tidak akan terbakar, lalu berkata, “Rumahku tidak akan terbakar, karena aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Barang siapa yang pada waktu pagi membaca kalimat-kalimat ini, maka tidak akan terjadi sesuatu yang tidak baik kepada dirinya, keluarganya atau hartanya. Dan sungguh pada hari ini aku telah membacanya.” Kemudian Abu darda berkata, “Perilah bersama kami,” lalu mereka pergi bersama Abu Darda. Setelah sampai di rumahnya ternyata di sekitarnya sudah terbakar sedangkan rumah Abu darda tidak terbakar sedikitpun.