Umat islam disunatkan untuk membaca doa dalam berbagai keadaan dan berbagai kesempatan. Termasuk dalam hal ini adalah ketika melihat permulaan munculnya buah-buahan.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Abu Hurairah yang menceritakan:
Orang-orang apabila melihat permulaan muculnya buah-buahan, mereka membawanya kepada Nabi Muhammad. Di saat beliau mengambilnya selalu mengucapkan doa:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَافِى ثَمَرِنَاوَبَارِكْ لَنَافِى مَدِيْنَتِنَاوَبَارِكْ لَنَافِى صَاعِنَاوَبَارِكْ لَنَافِى مُدِّنَا
Allaahumma baarik lanaa fii tsamaarinaa, wabaarik lanaa fii madiinatinaa, wabaarik lanaa fii shaa’inaa. Wabaarik lanaa fii muddinan.
“Ya Allah, berkahilah kami dalam buah-buahan kami, dan berkahilah kami dalam madinah kami, berkahilah kami dalam sha’ kami, dan berkahilah kami dalam mudd kami.”
Setelah itu Nabi Muhammad memanggil anak yang paling kecil, dan memberikan buah itu kepadanya.
Di dalam riwayat lain yang juga oleh Imam Muslim disebutkan, “Keberkahan diatas keberkahan. Kemudian Nabi Muhammad memberikannya kepada anak yang paling kecil diantara para hadirin.”
Di dalam riwayat Imam Turmudzi dinyatakan, “Anak paling kecil yang kelihatan olehnya.”
Di dalam riwayat Ibnu Sinni melalui Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu disebutkan:
Aku melihat Nabi Muhammad apabila didatangkan kepadanya permulaan munculnya buah-buahan, maka beliau meletakkannya di kedua matanya, lalu pada kedua bibirnya dan berdoa:
اَللّٰهُمَّ كَمَااَرَيْتَنَااَوَّلَهُ فَاَرِنَااٰخِرَهُ
Allaahumma kamaa araitanaa awwalahu fa-arinaa aakhirahu.
“Ya Allah, sebagaimana Engkau perlihatkan kepada kami permulaannya, maka perlihatkan pula kepada kami akhirnya.”
Lalu beliau memberikannya kepada anak-anak yang hadis di depannya.