Doa Ketika Sedang Marah (Arab, Latin dan Artinya)

Setiap orang pasti pernah mengalami emosi atau merasa marah dalam hidupnya. Perasaan marah itu bisa disebabkan kekesalan kepada anak, istri, suami, teman, dan lain sebagainya. Nah, dalam kondisi tersebut kita harus dapat menguasai perasaan. Artinya jangan sampai perasaan marah itu meledak dan kita harus dapat mengatasinya.

Banyak sekali keterangan, baik dari Al Qur’an maupun hadis yang menjelaskan tentang keutamaan menahan amarah. Beberapa diantaranya akan dijelaskan berikut ini:

Allah swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 134, “Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.”

Dalam surat Al A’raf ayat 200, “Dan jika kamu ditimpa ssesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Marah

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Orang yang kuat itu bukanlah jago gulat, melainkan orang yang dapat menguasai dirinya di kala marah.”

Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui SUlaiman ibnu Shurad yang menceritakan:

Ketika aku sedang duduk bersama Nabi saw, ada dua orang lelaki yang saling mencaci. Salah seorang diantaranya tampak merah padam mukanya, dan urat-urat lehernya telah mengembang. Maka Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suatu kalimat; seandainya dia mengucapkan:

اَعُوْذُبِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiimi. (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.)

Niscaya akan hilanglah rasa marah yang membakar dadanya.” Lalu mereka mengatakan kepada lelaki tersebut, “mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Tetapi lelaki itu berkata, “Apakah aku sudah gila.”