Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim, Imam Turmudzi, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah dengan sanad yang sahih melalui Abu Sa’id Al Khudri r.a. yang menceritakan:
Malaikat Jibril datang kepada Nabi saw, lalu berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau merasa sakit?” Nabi saw menjawab, “Ya.” Jibril mengatakan:
بِسْمِ اللّٰهِ اَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَىءٍيُؤْذِيْكَ, مِنْ شَرِّكُلِّ نَفْسٍ اَوْعَيْنِ حَاسِدٍ, اَللّٰهُ يَشْفِيْكَ بِسْمِ اللّٰهِ اَرْقِيْكَ
Bismillaahi arqiika min kulli syai-in yu’dziika, min syarri kulli nafsin au ‘ainin haasidin, Allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika.
“Dengan menyebut asma Allah aku me-ruqyahmu dari semua gangguan yang menyakitimu, dari kejahatan semua jiwa atau ain (mata) yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan asma Allah aku me-ruqyahmu.”
Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini memiliki predikat hasan sahih.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan:
Nabi saw masuk (ke dalam rumah) seorang Arab Badui untuk menjenguknya. Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw apabila masuk menjenguk seseorang yang sakit selalu mengucapkan, “Tidak mengapa, Insya Allah sebagai pencuci (dosa).”
Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Anas r.a. yang menceritakan:
Rasulullah saw masuk (ke dalam rumah) seorang Arab Badui yang sedang terserang penyakit demam dalam rangka menjenguknya, lalu beliau saw bersabda, “Penyakit ini adalah kifarat dan pencuci (dosa).”