Secara bahasa iman berarti percaya. Menurut Ali bin Abi Thalib Iman itu adalah ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota. Sedangkan menurut Siti Asiyah Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.
Dan menurut Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: “Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota).”
Dunia adalah nama umum yang digunakan untuk menyebut keseluruhan peradaban manusia, pengalaman manusia, sejarah, atau kondisi manusia secara umum di seluruh Bumi, atau mengenai segala sesuatu yang terdapat di atasnya.
Dalam konteks teologi, dunia biasanya mengacu pada materi atau profan duniawi, lawan dari samawi atau langit, bersifat spiritual, transenden atau sakral. Akhir dunia mengacu pada skenario akhir dari sejarah manusia, seringkali dijelaskan dalam konteks agama.
dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/ sesudah dunia berakhir. Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara berulang-ulang pada beberapa ayat di dalam Al Qur’an sebanyak 115 kali,
Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu: Percaya Allah, percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu. Allah akan memutuskan apakah orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka) atau Jannah (surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari Penghakiman dalam ajaran Islam.
Di bawah ini adalah doa yang sangat baik dipanjatkan kepada Allah untuk memohon agar ditetapkan iman, serta selamat di dunia dan akhirat.
اَللّٰهُمَّ اَحْيِنَابِالْاِيْمَانِ وَاَمِتْنَابِالْاِيْمَانِ وَاحْشُرْنَابِالْاِيْمَانِ وَاَدْخِلْنَاالْجَنَّةَ مَعَ الْاِ يْمَانِ اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْنَابِالْاِيْمَانِ وَاَخْرِجْنَامِنَ الدُّنْيَامَعَ الْاِ يْمَانِ وَخَدِّمْ لَنَامِنَ الْجِنِّ مَعَ الْاِ يْمَانِ اَللّٰهُمَّ عَافِنَامِنَ الْبَلاَءِالدُّنْيَاوَعَذَابِ الْاٰ خِرَةِ وَشَرِّالدُّنْيَاوَشَرِّالْاٰ خِرَةِ غَفَرَاللّٰهُ لَنَاوَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma ahyinaa bil iimaani wa amitnaa bil iimaani wahsyurnaa bil iimaani wa adkhilnal jannata ma’al iimaani.
Allaahumma tsabbitnaa bil iimaani wa akhrijnaa minad dunyaa ma’al iimaani wa khaddim lanaa minal jinni ma’al iimaani.
Allaahumma ‘aafinaa minal balaa-id dunyaa wa ‘adzaabil aakhirati wa syarrid dunyaa wa syarril aakhirati ghafarallaahu lanaa walahum birahmatika yaa arhamar raahimiina.
“Ya Allah, hidupkanlah kami dengan iman, matikanlah kami dengan membawa iman, kumpulkanlah kami (di padang Mahsyar) dengan iman, dan masukkanlah kami ke dalam surga dengan iman,
Ya Allah, tetapkanlah kami dengan iman, keluarkanlah kami dari dunia bersama iman, dan tundukkanlah kepad akami diantara bangsa jin beserta iman.
Ya Allah, hindarilah kami dari cobaan dunia dan azab akhirat, kejahatan dunia dan kejahatan akhirat. Semoga Allah mengampuni dosa kami dan dosa mereka, dengan rahmat Engkau, wahai Zat yang paling pengasih diantara para pengasih.”