Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw mengajarkan kepada mereka (para sahabat) bila terkena segala macam penyakit. Antara lain ialah, bila sakit demam mengucapkan doa berikut:
بِسْمِ اللّٰهِ الْكَبِيْرِ نَعُوْذُبِاللّٰهِ الْعَظِيْمِ مِنْ شَرِّعِرْقٍ نَعَّارٍوَمِنْ شَرِّحَرِّالنَّارِ
Bismillaahil kabiiri na’uudzu billaahil ‘adhiimi min syarri ‘irqin na’aarin wamin syarri harrinnaari.
Dengan nama Allah Yang Maha Besar, kami berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari kejahatan pendarahan yang parah dan dari kejahatan panasnya api.
Orang yang bersangkutan dianjurkan membaca surat Al Fatihah untuk dirinya sendiri, juga surat Al Ikhlas dan surat Mu’awwidzatain. Setelah itu meniupkan napasnya kepada kedua tangannya (untuk diusapkan kepada anggota tubuh yang sakit).
Tidak dilarang bagi orang yang sakit mengucapkan perihal pengaruh dari penyakit yang dideritanya. Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Abdullah ibnu Mas’ud r.a. yang menceritakan:
Aku masuk menjenguk Nabi saw yang sedang sakit, lalu aku memegangnya (memijitnya) dan kukatakan, “Sesungguhnya engkau benar-benar sakit keras.” Nabi saw menjawab, “Memang benar, seperti halnya dua orang lelaki dari kalian sedang sakit.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Sa’d ibnu Abu Waqqash r.a. yang menceritakan:
Rasulullah saw datang menjengukku karena aku sedang mengalami sakit keras, maka aku berkata, “Sakit yang menimpa diriku seperti yang engkau lihat sendiri; dan aku adalah seorang yang mempunyai harta, sedangkan aku tidak mempunyai ahli waris kecuali hanya seorang anak perempuanku,” hingga akhir hadis.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Al Qasim ibnu Muhammad yang menceritakan:
Siti Aisyah r.a. mengatakan, “Aduh kepalaku,” maka Nabi saw mengatakan pula, “Kepalaku pun sakit,” hingga akhir hadis.