Saat kita berkumpul bersama keluarga, sahabat ataupun rekan kerja, tentu saja biasanya ada jamuan makan dan minum. Ataupun ketika kita bertamu ke rumah seseorang, biasanya akan disuguhi minuman. Nah
Nah, sata kita disuguhi minuman hendaknya berdoa untuk yang menyuguhi minuman tersebut. Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Al Miqdad r.a. bahwa ia menceritakan:
Maka Nabi saw mengangkat mukanya ke langit, lalu berdoa:
اَللّٰهُمَّ اَطْعِمْ مَنْ اَطْعَمَنِى وَاسْقِ مَنْ سَقَانِى
Allaahumma ath’im man ath’amanii wasqi man saqaanii
“Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberiku makan, dan berilah minum orang yang telah memberiku minum.”
Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Amr ibnul Hamq r.a. bahwa ia pernah menyuguhkan minuman berupa laban (air susu) kepada Rasulullah saw, lalu beliau berdoa:
اَللّٰهُمَّ اَمْتِعْهُ بِشَبَابِهِ فَمَرَّتْ عَلَيْهِ ثَمَانُوْنَ سَنَةً لَمْ يُرَ شَعْرَةٌ بَيْضَاءُ
Allaahumma amti’hu bisyabaa bihi famarrat ‘alaihi tsamaanuuna sanatan lam yura sya’ratun baidhaa-u
“Ya Allah, berilah dia kenikmatan dengan kemudaannya.” Maka telah lewat baginya usia 80 tahun, sedangkan pada rambutnya tidak terdapat sehelai uban pun.
Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Amr ibnu Akhthab r.a. yang menceritakan:, “Rasulullah saw meminta minum, maka aku menyuguhkan air kepadanya dalam batok yang padanya terdapat sehelai rambut, lalu aku mengeluarkannya. Maka Rasulullah saw berdoa:
اَللّٰهُمَّ جَمِّلْهُ
Allaahumma jammilhu. (Ya Allah, buatlah ia tampan (ganteng).”
Perawi mengatakan, “Aku melihatnya telah berusia 93, tetapi rambut kepala dan janggutnya masih tetap hitam.”
Al jumjumah adalah wadah untuk minum yang terbuat dari kayu (batok); bentuk jamaknya ialah jamaajim. Dari kata inilah sebuah desa dinamakan Dairul Jamajim, yaitu sebuah tempat yang padanya pernah terjadi pertempuran antara Ibnul Asy’ats dengan Al Hajjaj, tepatnya di negeri Iraq, karena penduduk setempat suka membuat wadah air minum yang terbuat dari kayu.
Menurut pendapat yang lain, kampung tersebut dinamakan demikian, mengingat ia dibangun dari tengkorak orang-orang yang gugur dalam perang tersebut karena banyaknya orang-orang yang mati.