Diriwayatkan di dalam kitab Imam Turmudzi dan lain-lainnya melalui Abu Musa Al-Asy’ari r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku.” Para malaikat menjawab, “Ya.” Rabb berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya.” Mereka menjawab, “Ya.” Allah berfirman, “Apakah yang dikatakan oleh hamba-Ku?” mereka menjawab, “Dia memuji-Mu dan ber-istirja’ (mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah swt berfirman, “Bangunkanlah buat hamba-Ku sebuah gedung di surga, dan namakanlah gedung itu dengan sebutan Baitul Hamdi.”
Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan.
Semakna dengan hadis di atas ialah hadis lain yang diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Allah swt berfirman, “Tiadalah bagi hamba-Ku yang mukmin pahala di sisi-Ku bila Aku mencabut nyawa kekasihnya dari kalangan penduduk dunia, kemudian ia ber-ihtisab (mengharap pahala-Ku) melainkan surga.”
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Ummu Salamah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian tertimpa suatu musibah, hendaklah ia mengucapkan:
اِنَّالِلّٰهِ وَاِنَّااِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اَللّٰهُمَّ عِنْدَكَ اَحْتَسِبُ مُصِيْبَتِى فَاَجُرْنِى فِيْهَا وَاَبْدِلْنِى بِهَاخَيْرًامِنْهَا
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uuna Allaahumma ‘indaka ahtasibu mushiibatii fa ajurnii fiihaa wa abdilnii bihaa khairan minhaa.
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, hanya karena pahala di sisi-Mulah aku menahan musibahku, maka berilah daku pahala dalam musibah ini, dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya.”