Imam hendaklah mengeraskan bacaan takbiratul ihram dan bacaan takbir pada setiap perpindahan dari rukuk ke rukun lainnya. Menurut sunnah, imam hendaklah mengeraskan bacaan takbiratul ihram dan bacaan lainnya agar makmum mendengarnya, sedangkan bagi makmum dianjurkan membacanya dengan suara rendah yang hanya didengar oleh dirinya sendiri. Tetapi seandainya imam merendahkan suaranya atau makmum mengeraskan bacaannya, shalat masing-masing tidak batal.
Hendaknya seseorang mengucapkan takbir dengan benar, untuk itu janganlah seseorang melakukan bacaan panjang bukan pada tempatnya. Jika ia memperpanjang bacaan hamzah dari lafaz Allah, atau membaca isyba’ harakat fat-hah pada huruf ba dari lafaz Akbar hingga bacaannya menjadi Akbaar, maka shalatnya tidak sah.
Jumlah bilangan takbir pada setiap rakaat
Shalat dua rakaat terdiri atas sebelas takbir, tiga rakaat tujuh belas takbir, dan empat rakaat dua puluh dua takbir, semua itu disyariatkan. Setiap rakaat terdiri dari lima takbir, yaitu takbir rukuk, empat takbir untuk dua kali sujud dan mengangkat kepala dari keduanya, ditambah dengan takbiratul ihram dan takbir berdiri dari tasyahud pertama.
Semua takbir itu hukumnya sunat. Seandainya seseorang meninggalkannya dengan sengaja atau lupa, shalatnya tidak batal dan tidak haram serta tidak usah sujud sahwi, kecuali takbiratul ihram, karena shalat tidak sah kecuali dengan takbiratul ihram. Para ulama tidak berselisih pendapat dalam masalah ini.
Demikianlah, telah kami kemukakan tentang keutamaan imam mengeraskan suara ketika takbir dan jumlah takbir pada setiap rakaat. Semoga bermanfaat untuk kita semua, baik di dunia maupun di akhirat, aamiin.