Dzikir

Panduan Dan Tatacara Zikir Serta Doa Sa’i Dalam Ibadah Haji

Sa’i ialah berjalan dari buki Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak tujuh kali yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.

Pada mulanya, hendaknya sa’I dimulai dengan langkah-langkah biasa, sampai dekat dengan tanda pertama berwarna hijau, kira-kira sejauh enam hasta. Dari tempat itu, hendaknya jamaah haji mempercepat langkah atau berlari-lari kecil sehingga sampai di tanda hijau yang kedua, kemudian dari sana berjalan kembali dengan langkah-langkah biasa.

Apabila telah sampai di bukit Marwah, hendaknya menaiki bukit Marwah seperti yang dilakukan ketika di bukit Safa. Setelah itu menghadap ke arah Shafa dan berdoa seperti sebelumnya. Dengan demikian, jamaah haji telah selesai melakukan satu kali lintasan sa’i. jika telah kembali lagi ke bukit Shafa, maka dihitung dua kali. Begitulah selanjutnya sampai tujuh kali lintasan.

Dengan selesainya tujuh kali lintasan itu, maka jamaah haji telah menyelesaikan dua hal, yakni thawaf qudum dan sa’i.  Jika jamaah haji memulai sa’Inya dari Marwah, sa’I dianggap sah akan tetapi harus menambah satu perjalanan lagi sehingga berakhir di Marwah. Bagi jamaah haji yang sakit boleh menggunakan kursi roda.

Adapun persyaratan bersuci dari hadats besar maupun kecil ketika mengerjakan sa’i, hukumnya mustahab (dianjurkan) dan bukan wajib seperti dalam mengerjakan thawaf.

Melakukan doa ketika sa’i diperkenankan (dikabulkan). Hal yang disunatkan adalah memperpanjang berdiri di atas Shafa seraya menghadap ke arah kiblat, lalu bertakbir dan berdoa serta mengucapkan zikir berikut:

اَللّٰهُ اَكْبَرُ اَللّٰهُ اَكْبَرُ اَللّٰهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ اَللّٰهُ اَكْبَر عَلَى مَاهَدَانَا, وَالْحَمْدُلِلّٰهِ عَلَى مَااَوْلَانَا, لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ, بِيَدِهِ الْخَيْرُ, وَهُوَعَلَى كُلِّ شَىْءٍقَدِيْرٌ, لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ اَنْجَزَوَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهُ, وَهَزَمَ الْاَ حْزَابَ وَاحْدَهُ, لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ, وَلاَنَعْبُدُاِلاَّاِيَّاهُ, مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ, اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ قُلْتَ: اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ, وَاِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ, وَاِنِّى اَسْأَلُكَ كَمَاهَدَيْتَنِى لِلْاِسْلاَمِ اَنْ لاَتَنْزِعَهُ مِنِّى حَتَّى تَتَوَفَّانِى وَاَنَامُسْلِمٌ

Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, wa lillaahil hamdu, Allaahu akbar ‘alaa maa hadaanaa, wal hamdu lillaahi ‘ala maa aulaanaa, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu, biyadihil khairu, wahuwa ‘ala kulli syai-in qadiirun, laa ilaaha illallaahu anjaza wa’dahu wa nashara ‘abdahu, wahazamal ahzaaba wahdahu, laa ilaaha illallaahu walaa na’budu illaa iyyaahu, mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruuna. Allaahumma innaka qulta, wa innii as-aluka kamaa hadaitanii lil islaami allaa tanzi ‘ahu minnii hatta tatawaffaa nii wa anaa muslimun.

Allaah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar dan bagi Allah segala puji. Allah Mahabesar atas petunjuk-Nya kepada kami, dan segala puji bagi Allah atas apa yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami. Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan (kekuasaan), bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, di tangan (kekuasaan)-Nya lah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia telah menunaikan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan yang bersekutu sendirian. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya seraya mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya, sekalipun orang kafir benci.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman, “Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku memperkenankan bagi kalian,” dan sesungguhnya Engkau tidak akan mengingkari janji. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagaimana Engkau telah menunjukkan aku kepada islam, semoga Engkau tidak mencabut islam dariku hingga Engkau mewafatkan diriku, sedangkan aku dalam keadaan muslim.

Kemudian ia berdoa menyangkut kebaikan dunia dan akhiratnya. Ia mengulangi zikir dan doa tersebut sebanyak 3 kali, dan janganlah ia bertalbiyah. Apabila ia telah sampai di Marwah, hendaknya ia menaiki puncaknya dan mengucapkan pula doa dan zikir seperti di Shafa.

Sa'i Ibadah Haji

Doa di atas Shafa

Diriwayatkan sebuah atsar melalui Ibnu Umar r.a. bahwa ia mengucapakn doa berikut ketika berada di atas Shafa:

اَللّٰهُمَّ اعْصِمْنَابِدِيْنِكَ وَطَوَاعِيَتِكَ وَطَوَاعِيَةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَجَنِّبْنَاحُدُوْدَكَ, اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَانُحِبُّكَ وَنُحِبُّ مَلاَءِكَتَكَ وَانْبِيَاءَكَ وَرُسُلَكَ, وَنُحِبُّ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ, اَللّٰهُمَّ جَنِّبْنَااِلَيْكَ وَاِلَى مَلاَءِكَتِكَ وَاِلَى اَنْبِيَاءِكَ وَرُسُلِكَ, وَاِلَى عَبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ, اَللّٰهُمَّ يَسِّرْنَالِلْيُسْرَى, وَجَنِّبْنَاالْعُسْرَى, وَاغْفِرْلَنَافِى الْاٰ خِرَةِ وَالْاُوْلَى وَاجْعَلْنَامَنْ اَءِمَّةِ الْمُتَّقِيْنَ

Allaahumma’ shimnaa bidiinika wa thawaa ‘iyatika wa thawa ‘iyati rasuulika shallallaahu ‘alaihi wasallama, wa jannibnaa huduu daka. Allaahummaj ‘alnaa nuhibbuka wa nuhibbu malaa ikataka wan biyaa-aka wa rusulaka, wa nuhibbu ‘ibaadakash shaalihiina. Allaahumma jannibnaa ilaika wa ila malaa ikatika wa ila anbiyaa ika wa rusulika, wa ila ‘ibaadikash shaalihiina. Allaahumma yassirnaa lil yusra, wa jannibnal ‘usra, waghfirlanaa fil aakhirati wal uula, waj’alnaa min a-immatil muttaqiina.

Ya Allah, peliharalah kami dengan agama-Mu, taat kepada-Mu dan taat kepada rasul-Mu, serta jauhkanlah diri kami dari hukuman had-Mu. Ya Allah, jadikanlah kami mencintai-Mu, mencintai malaikat-malaikat-Mu, nabi-nabi dan rasul-rasul-Mu, serta mencintai hamba-hamba-Mu yang saleh. Ya Allah, cintailah kami oleh-Mu, oleh malaikat-malaikat-Mu, nabi-nabi dan rasul-rasul-Mu, serta hamba-hamba-Mu yang saleh.

Ya Allah, mudahkanlah kami kepada kemudahan, jauhkanlah kami dari kesulitan, dan ampunilah kami di akhirat dan di dunia. Jadikanlah kami termasuk pemimpin orang-orang yang bertakwa.

Doa diantara Shafa dan Marwah

Ia mengucapkan doa berikut ketika berangkat dan kembali di antara Shafa dan Marwah:

رَبِّ اغْفِرْوَارْحَمْ وَتَجَاوَزْعَمَّاتَعْلَمُ اِنَّكَ اَنْتَ الْاَ عَزُّ الْاَ كْرَمُ, اَللّٰهُمَّ اٰتِنَ فِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ

Rabbigh fir warham wa tajaa waz ‘ammaa ta’lamu innaka antal a’azzul akramu. Allaahumma aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaa bannaari.

Wahai Rabbku, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan maafkanlah dosa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahamulia. Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka.

Termasuk diantara doa terpilih ketika melakukan sa’i dan di semua tempat ialah seperti berikut:

اَللّٰهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ

Allaahumma yaa muqallibal quluubi tsabbit qalbii ‘ala diinika.

Ya Allah, wahai Tuhan yang membolak-balikkan kalbu, tetapkanlah kalbuku pada agama-Mu.

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَاءِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ, وَالْفَوْزَبِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ

em>Allaahumma innii as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa ima maghfiratika wassalaamata min kulli itsmin wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hal-hal yang memastikan rahmat-Mu dan hal-hal yang menetapkan ampunan-Mu, keselamatan dari semua dosa, memperoleh surga, dan selamat dari neraka.

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Allaahumma innii as-alukal huda wattuqa wal ‘afaafa wal ghina.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, memelihara kehormatan, dan kecukupan.

اَللّٰهُمَّ اَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allaahumma a’innii ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaa datika.

Ya Allah, tolonglah aku untuk berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِكُلِّهِ مَاعَلِمْتُ مِنْهُ وَمَالَمْ اَعْلَمْ, وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الشَّرِّكُلِّهِ مَاعَلِمْتُ مِنْهُ وَمَالَمْ اَعْلَمْ, وَاَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَاقَرَّبَ اِلَيْهَامِنْ قَوْلٍ اَوْعَمَلٍ, وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِوَمَاقَرَّبَ اِلَيْهَامِنْ قَوْلٍ اَوْ عَمَلٍ

Allaahumma innii as-aluka minal khairi kullihi maa ‘alimtu minhu wamaa lam a’lam, wa a’uudzu bika minasy syarri kullihi maa ‘alimtu minhu wamaa lam a’lam, wa as-alukal jannata wamaa qarraba ilaihaa min qaulin au ‘amalin. Wa a’uudzu bika minannaari wamaa qarraba ilaihaa min qaulin au ‘amalin.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua kejahatan, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Aku memohon kepada-Mu surga serta semua hal yang mendekatkan ke surga, baik berupa ucapan maupun amal perbuatan.

Aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan hal-hal yang mendekatkan diriku ke neraka, berupa perkataan ataupun amal perbuatan.

Seandainya seseorang membaca Al Qur’an, hal itu lebih afdhal; dan dianjurkan menggabungkan semua zikir dan doa serta Al Qur’an. Jika ia bermaksud menyingkat, hendaklah membatasi dengan yang terpenting saja.

Related Posts

Dzikir Khusus Pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyriq

Apabila seseorang telah berangkat dari Masy’aril Haram dan sampai di Mina, ia disunahkan mengucapkan doa berikut: اَلحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى بَلَّغَنِيْهَاسَالِمًامُعَافًى, اَللّٰهُمَّ هٰذِهِ مِنَى قَدْاَتَيْتُهَا, وَاَنَاعَبْدُكَ, وَفِى قَبْضَتِكَ, اَسْأَلُكَ اَنْ…

Amalan Dan Dzikir Pada Hari Tasyriq Di Mina

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Nubaisyatal Khair Al Hudzaili r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Hari-hari tasyriq merupakan hari-hari makan dan minum serta berzikir…

Dzikir dan Doa Ketika Berangkat Ke Arafah

Apabila keluar dari Mekah menuju Mina disunahkan mengucapkan doa berikut: اَللّٰهُمَّ اِيَّاكَ اَرْجُوْ وَلَكَ اَدْعُوْ فَبَلِّغْنِى صَالِحَ اَمَلِى وَاغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَامْنُنْ عَلَىَّ بِمَامَنَنْتَ بِهِ عَلَى اَهْلِ طَاعَتِكَ اِنَّكَ…

Zikir ketika berada di Muzdalifah dan Masy’aril Haram

Allah swt berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 198: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat,…

Doa dan Dzikir Terbaik Pada Hari Arafah Serta Mustajabnya Doa di Arafah

Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik doa ialah di hari Arafah dan sebaik-baik zikir yang aku ucapkan  dan yang diucapkan oleh para nabi sebelumku ialah: لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ…

Inilah Keistimewaan dan Kemuliaan Hari Arafah

Dalam hari Arafah dikerjakan sebagian besar pekerjaan haji, dan hari Arafah merupakan tujuan utama bagi haji serta menjadi rujukannya. Maka seseorang dianjurkan menghabiskan waktunya untuk berzikir dan berdoa,…