Ketika kita mengalami kekeringan, dan disebabkan oleh kemarau yang panjang, lakukanlah shalat istisqa. Setelah melakukan shalat, bacalah doa shalat istisqa sesuai sunnah berikut ini.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari bahwa khalifah Umar r.a. dahulu apabila mengalami musim paceklik, ia beristisqa dengan Al Abbas ibnu Abdul Muththalib. Beliau mengucapkan:
اَللّٰهُمَّ اِنَّاكُنَّانَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَاصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَسْقِيْنَا, وَاِنَّ نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَاصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْقِنَا, فَيُسْقَوْنَ
Allaahumma inna kunnaa natawassalu ilaika binabiyyinaa shallallaahu ‘alaihi wasallama fatasqiinaa. Wainnaa natawassalu ilaika bi’ammi nabiyyinaa shallallaahu ‘alaihi wasallama fasqinaa, fayusqauna.
“Ya Allah, sesungguhnya kami ber-tawassul kepada-Mu dahulu melalui Nabi kami, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami. Dan sesungguhnya sekarang kami ber-tawasul kepada-Mu melalui paman Nabi kami, maka hujanilah kami.” Maka turunlah hujan kepada mereka.
Disunahkan melakukan bacaan dalam salat istisqa dengan bacaan yang biasa dibaca pada shalat hari raya.
Cara Shalat Istisqa dan Doa Sesudah Shalat Istisqa
Tata cara shalat istisqa ialah pada rakaat pertama bertakbir 7 kali, dalam rakaat kedua sebanyak 5 kali takbir, seperti shalat hari raya. Kemudian imam melakukan dua khutbah yang isinya memperbanyak istighfar dan doa.
Diriwayatkan di dalam Sunan Abu Daud dengan sanad yang sahih, tetapi dengan syarat Imam Muslim melalui Jabir ibnu Abdullah r.a. yang menceritakan:
Nabi saw mengalami musim paceklik, lalu beliau berdoa:
اَللّٰهُمَّ اسْقِنَاغَيْثًامُغِيْثًامَرِيْ نَافِعًاغَيْرَ ضَارٍّ, عَاجِلاً غَيْرَاجِلٍ, فَاَطْبَقَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ
Allaahummas qinaa ghaitsan mughiitsan marii-an naafi’an ghaira dharrin, ‘aajilan ghaira aajilin, fa-athbaqta ‘alaihimus samaa-u.
“Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, menyejukkan lagi menyegarkan, bermanfaat dan tidak berbahaya, dengan segera tanpa ditangguhkan.” Maka turunlah hujan kepada mereka dari langit dengan deras.
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud dengan sanad yang sahih melalui Amr ibnu Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya yang menceritakan:
Rasulullah saw apabila melakukan istisqa mengucapkan doa berikut:
اَللّٰهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَاءِمَكَ, وَانْشُرْرَحْمَتَكَ, وَاَحِى بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
Allaahummasqi ‘ibaadaka wabahaa imaka, wansyur rahmataka, wa-ahii baladal mayyita.
“Ya Allah, siramilah hamba-hamba-Mu dan hewan ternak-Mu. Tebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati.”